M
E
N
G
E
N
A
L
P
E
N
Y
A
K
I
T
J
I
W
A
Janganlah kamu sibuk mencari keburukan orang lain, justru kamu lalai (meneliti) keburukan pada dirimu, sesungguhnya itu dua keburukan." (Al-Qahthani) Amrodhul Qulub: Penyakit-penyakit yang berjangkit dalam hati/jiwa Apa Itu Ghibah? Apa itu Ghibah (gossip/ngerumpi/mengunjing)? Yaitu, membicarakan keadaan seseorang yang sekiranya keburukan itu sampai ke telinga orang yang dibicarakannya, ia tidak suka. Meskipun yang berghibah itu tidak bermaksud memburukannya. Baik tentang jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya membeberkan aib (keburukan/cacat/kekurangan), menirukan gerak tertentu dari orang yang dijelekan dengan maksud mengolok-ngolok dsb Jadi yang disebut ghibah/ngerumpi/ngegosip adalah obrolan yang menyangkut diri seseorang, dan obrolan itu jika di dengar oleh orang yang bersangkutan ia marah atau tersinggung. Jadi bisa jadi obrolan ini dianggap biasa-biasa saja saja tanpa maksud apa-apa, tapi orang itu bisa jadi marah!! Apa dosa Ghibah? Ghîbah adalah haram hukumnya dan jelas sekali dalilnya baik yang terdapat dalam Al-Qur'an, hadist Nabi dan kesepakatan kaum muslimin sendiri. allah Swt berfirman: "Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.." (QS. An-Nisa: 148) "Celakaanlah bagi pengumpat dan pencela." (QS. Al-Hujurat:12) "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawaban."(QS. Al-Isra: 17) Dalam hadist Nabi saw disebutkan: "Wahai orang yang beriman dengan lisannya yang belum sampai ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, janganlah kalian menjelek-jelekkannya, janganlah kalian mencari-cari aibnya. Barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya sesama muslim niscaya Allah akan mencari aibnya. Barang siapa yang Allah cari keburukannya, niscaya Allah akan membeberkan rahasianya meskipun di rumahnya sendiri." (H.R. Tirmidzi dan lainnya) Dan masih banyak dalil yang menunjukan bahwa ghibah ini sangat terlarang. Setidaknya yang harus kita waspadai bahwa pahala yang telah susah payah kita tabung selama ini, akhirnya berpindah ke orang yang kita bicarakan. Akhirnya tabungan kita selama ini ludes tidak tersisa alias bangkrut. Beberapa Sebab Yang Dapat Menimbulkan Ghîbah 1. Meluapkan kemarahannya atau kebencian kepada seseorang. 2. Memandang dirinya jauh lebih baik dari orang lain (sombong) 3. Sering berkumpul dengan kalangan tukang gosip 4. Keheranan melihat perbuatan dosa yang dilakukan orang lain 5. Bermaksud menghina orang lain 6. Sebagai pemberitahuan bahwa seseorang telah melakukan dosa 7. Hasud dan menunjukan rasa sayang dan kerendahan hatinya di hadapan orang-orang seperti mengatakan," Sedih sekali melihat kemiskinan orang itu." 8. Karena lelucon, guyonan, senda gurau, menceritakan kejadian lucu yang terjadi pada seseorang dengan menceritakan keburukan orang itu agar pendengar tertawa atau tersenyum mendengarnya. 9.Menghapuskan prasangka buruk orang yang ditujukan pada dirinya Apa Yang Paling Berbahaya? Orang yang tidak pernah shalat, tidak mau belajar Islam, tidak mau taubat, tidak menyesal dengan dosa, sudah tidak tahu lagi mana yang benar, dosa menjadi hobinya sehari-hari, sering datang ke Paranormal, percaya ramalan-ramalan, kalau suka membicarakan keburukan..yah mau gimana ! Pastinya sudah tidak aneh lagi kalau berghibah. Cuman yang berbahaya adalah ketika kita tidak menyadari telah ber-ghibah meskipun ucapan/obrolan ini dalam koridor ketaatan atau ibadah. Seakan-akan ada kebenaran untuk memceritakan orang atau untuk menunjukan bagi yang mendengarnya bahwa ia seorang yang taat atau sangat Islami. Beberapa contoh: 1. Aduh, kenapa yah dekat ke masjid tapi nggak pernah ke masjid? Emang dunia yah pak.. (ucapan ini diucapkan oleh orang yang sering berjamaah di masjid) 2. Ketika mendengar bahwa ghibah itu dosa besar, yang mendengar langsung berkata," Duh kasian yah, tuh di TV banyak sekali tanyangan infotaiment...wah jadi nggak halal tu kerjaanya...habis ngomongin orang melulu 3. Ketika mendengar seruan untuk selalu membaca Al-Qur'an..Duh kasian banget orang yang nggak pernah ngaji..mau dibawa kemana hidupnya! 4. Ketika mendengar kasak-kusuk tentang pemilu...Duh gimana sih caleg itu..cuman duit aja yang dipikirin...apa nggak takut siksa Allah nanti!! Apa Yang Harus Kita Lakukan? Dengan ilmu Islam, dengan mempelajari tekun agama Islam, banyak membaca buku-buku Islam, membuka situs-situs Islam di Internet. Yang paling bagus pergi ke Masjid, cari majelis taklim, berteman dengan orang baik dan soleh, yang bagus agamanya. Wah saya shalat nggak pernah tinggal kok, senin kamis puasa nyunah, tahajud, witir, duha nggak pernah tinggal tuh." Mohon maaf, sekali lagi mohon maaf, shalat puasa, haji, dan zakat tidak akan mendidik kita menjadi seseorang muslim yang selamat hati dan mulut! Loh kok bisa? Bagaimana mungkin kita beribadah tapi akal dan hati kita tidak berkualitas? Hati dan akal kita jauh dari ilmu Islam? Apakah akhirnya shalat itu akan membantu kita? Iya donk kan itu bentuk taat dan wajib lagi bagaimana anda sih? Ntar dulu, saya kasih contoh, kita kan harus makan minimal 3 x sehari? Nah apakah dengan makan 3 x sehari ini akan menjamin semua orang sehat? Ada yang berpenyakit kanker, diabetes dll dan ada yang sehat dan semuanya makannya sama 3 x sehari. Soal penyakit itu kan karena salah satunya karena pola makan yang sehat kan! Orang yang banyak belajar tentang makanan yang sehat dimungkinkan dia memiliki pengetahuan memadai mana makanan yang menyehatkan atau tidak? Betul kan? Nah dipastikan dia akan lebih sehat dibanding orang yang tidak tahu sama sekali mana makanan yang menyehatkan. Apa bedanya dengan shalat? Shalat itu kewajiban, suka atau tidak kita harus shalat! Nah berkualitas atau tidaknya ibadah itu sangat dipengaruhi oleh ilmu Islam yang kita miliki. Semakin tinggi orang itu meraup ilmu Islam, dipastikan nilai ibadahnya semakin berkualitas. Begitu pula dengan pengenalan penyakit hati, kan harus tahu Kajian Islam yang membahas tentang itu, kalau nggak pernah belajar Islam, malas membaca, malas mendatangi majelis taklim mana tahu penyakit itu kan!! Apa dengan saya rajin shalat tiba-tiba saya tahu bahwa hati saya terjangkit ghibah, suu zhan, namimah dll? Nggak mungkin kan! Metode Penyembuhan Nah penyakit hati itu sama seperti penyakit badan, seperti demam berdarah, flu, jantung dll diperlukan pengobatan, begitu pula dengan penyakit hati. Cara yang paling efektif itu tutup mata, artinya jangan menyelidiki keburukan orang lain, tutup telinga, jangan pernah atau jangan sekalipun mendengar keadaan orang lain, dan tutup akal, jangan membayangkan keburukan orang lain apapun bentuknya, apakah kita bicarakan dalam lingkup agama, politik, rumah tangga. Jangan komentar, kritik, bicara sana sini nggak karuan, coba rasa! Hati panas kan?? Kalaupun masih sulit coba katakana pada diri sendiri, "Dia lebih baik, dia lebih baik, aku yang jelek." Atau yg sejenisnya, akhirnya penyakit hati ini tidak menjalar kemana-mana. Atau bisa juga gini,....Seharusnya Ulama itu tahu donk, nggak boleh plin-plan..emang ulama sekarang tahunya cuman duit..(ini perkataan yang paling menyakitkan saya) Coba kita cerna ucapan ini, dibicarakan di satu tempat dengan temannya. Bodoh nggak orang yang bicara seperti ini? Mau mengkritik tapi dibicarakan dengan temannya! Di salah satu kedai kopi lagi? Salah tempat nggak? Apa dengan ucapan seperti ini ulama/kyai/ustadz yang dia maksud akan mendengarnya? Malah mungkin ditulis lagi di FB? Apa orang yang dimaksud akan membaca satu persatu setiap wall yang berjumlah 14 ribu? Terus kenal nggak dia ustadz/kyai/ulama yang dimaksud? Apa dengan ucapan ini, tiba-tiba apa yang dia harapkan tiba-tiba terwujud di hadapannya? Kalau begitu apa yang terjadi? Mulut berlumur dosa karena ghibah, hati suuz zhan karena buruk sangka, yang mendengarnya dosa pula karena mendengar ghibah, apalagi sambil tertawa, komplit sudah menjustifikasi kerendahan tanda syiar agama! Apalagi orang ini shalat juga nggak? Jadi apa donk? Ya sudah boleh jadi dia berbicara dengan temannya, tapi tanpa disadari di sebelahnya sudah ditemanin Setan. Pastinya keluar dari tempat banyak dosa yang dilakukannya. Karena apa? Karena satu dosa dilalui sudah menunggu dosa lainnya. Lawan hati agar tidak memberi komentar, kritik atau apapun mengenai orang lain, coba tujukan pada kita sendiri. Coba berbaik sangka saja bahwa orang lain itu ternyata lebih baik dari kita. Kita mungkin baru belajar Al-Qur'an, orang lain dah lancar, kita mungkin dah lancar, orang lain dah bagus tajwidnya, kita mungkin dah bagus tajwidnya, orang lain dah hafal satu surat, kita mungkin dah hafal satu surat, orang lain dah hafal 2 surat dst. Latih terus hati hari demi hari, seperti kita berlatih mengendarai sepeda, seperti kita berlatih bahaa inggris dll. Pertama sulit namun sekali waktu kita akan terbiasa Islam Adalah Nasihat dan Doa Nah kalau kita hendak mengkritik atau lainnya, Islam sudah memberikan jalur tersendiri yang disebut dengan Nasihat. Bagaimana caranya? Kalau hendak mengkritik dengan jalur nasihat ini, misalnya kepada pemerintah, coba tunjukan kepiawaian anda. Tulis di kolom-kolom Koran, majalah dll dengan bahasa yang bagus, bukan menyudutkan. Kalau anda lulusan Political Science, coba uraikan menurut disiplin ilmu yang anda miliki, nah dengar atau tidaknya bukan masalah tapi anda sudah berpahala dengan cara yang sudah ditentukan oleh Akhlak Islam. Tapi kalau ternyata kita tidak tahu apa-apa, kritik sana sini, tapi kita juga gagal dalam rumah tangga, kritik ulama, tapi kita juga tidak tahu agama, kritik pemerintah, tapi kita juga nggak pernah bayar pajak, kritik umat Islam, kita juga nggak pernah ngasih y
Log in